Cara Mudah Ternak Burung Murai Batu Bagi Pemula




Cara Mudah Ternak Burung Murai Batu Bagi Pemula
Ternak burung murai batu kini salah satu menjadi hobby untuk sebagian masyarakat Indonesia. Akan tetapi jarang sekali orang yang memanfaatkan hobby nya tersebut menjadi ladang uang. Bagi kamu pecinta burung kicau, kamu pasti tau tentang burung murai batu.Hal ini dilihat dari permintaan pasar yang kini terus meningkat, dan penangkar yang bisa dibilang kuwalahan. Belum lagi faktor keindahan dari tampilan fisik burung ini. Baik itu coba-coba, atau, jika anda ingin menjadi peternak profesional untuk dijadikan sebagai sumber penghasilan, sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Syarat utama untuk bisa beternak Murai Batu adalah memiliki kemauan, ulet, telaten, dan sedikit bakat.
Selain itu, burung murai batu merupakan salah satu burung yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Anakan murai batu umur 2-3 bulan dapat dihargai antara Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 tergantung pada kualitas indukan.
kami akan mengupas secara lengkap tentang bagaimana cara ternak murai batu dengan keuntungan yang besar. Berikut ini penjelasannya

1).Pemilihan bibit

Baik bibit jantan maupun bibit betina, keduanya harus memiliki kualitas yang sehat dan baik tidak harus berharga mahal, atau tidak harus pernah menjadi juara.
a.Pemilihan Induk betina
Pertama, anda harus memilih burung murai Batu betina yang usianya sekitar 1 atau 2 tahun di mana ini merupakan usia paling ideal bagi burung Murai Batu untuk ber-reproduksi. Kondisi kesehatan burung betina harus terjaga dan pastikan burung tersebut tidak terlalu kurus.
Diantara syarat yang harus dipenuhi adalah jika anda menginginkan bibit yang baik yaitu, burung tersebut harus jinak dan tidak takut terhadap manusia sehingga lebih mudah untuk merawatnya serta tidak akan mudah terganggu dan stress. pemilihan induk betina yang tidak cacat secara fisik baik itu pada kaki, sayap, atau kepala dan bagian tubuh Hindari lainnya.
b.Pemilihan Induk jantan
Sama seperti cara diatas  anda juga harus memilih induk jantan yang juga tidak takut terhadap manusia dan memiliki mental yang bagus.
Pejantan setidaknya harus berusia 2 tahun dan sudah cukup matang untuk melakukan perkawinan.
Pastikan Murai Batu Jantan bebas dari cacat fisik, baik di bagian kepala, kaki, atau bagian tubuh yang lainnya, termasuk juga sayap.

2).Menentukan Lokasi Kandang Murai Batu

  • Menentukan lokasi kandang murai batu. Kandang memiliki fungsi untuk memudahkan peternak murai batu dalam pemberian pakan, minum, pengelolaan kotoran, dan perkawinan.
  • Penempatan kandang penangkaran murai batu sangat berkaitan erat dengan keberhasilan penangkaran.
  • Kandang yang salah akan menyebabkan murai batu akan sulit bertelur. lokasi penangkaran murai batu berada diluar rumah, seperti di samping rumah ataupun perkarangan rumah.
  • Tempat yang dijadikan kandang suasananya harus cukup tenang dan jarang ada gangguan.
a.Menetukan Ukuran Kandang Murai Batu
  • Ukuran kandang murai batu perlu diperhatikan karena akan berdampak pada kesehatan dan produktivitas murai batu tersebut.
  • Ukuran kandang yang terlalu besar dapat menyebabkan murai batu terlalu banyak terbang sehingga energinya banyak dipakai untuk bergerak daripada untuk berproduksi.
  • Sedangkan jika kandang terlalu kecil dapat menyebabkan murai batu stress sehingga dapat menggangu reproduksi murai batu.
  • Perlengkapan kandang murai batu mempunyai peran untuk mendukung pemeliharaan burung di penangkaran.
  • Kandang penangkaran murai batu harus dilengkapi sarang pendukung lainnya, seperti tenggeran, bahan sarang, dan sarang murai batu.
Perlengkapan kandang lainnya yang harus dipersiapkan adalah tempat pakan dan tempat minum murai batu.Untuk tempat bersarang, peternak murai batu dapat menggunakan barang bekas seperti baskom plastik yang kecil, kuali bekas, anyaman bambu, dan tempat nasi.
  • Gunakanlah anyaman bambu, karena dapat memberikan rasa sejuk sehingga membuat murai batu nyaman bertelur dan mengeram.
  • Untuk tenggeran, letakkan di dalam kandang dengan posisi yang tepat sehingga tidak mengganggu keleluasaan murai batu untuk beraktivitas.
  • Perlu diperhatikan, tenggeran yang digunakan untuk perkawinan sebaiknya tidak sembarangan,jenis,ukuran,dan penempatanya harus diperhatikan.
  • Lebih baik menggunakan tenggeran dengan bahan kayu yang berdiameter 0,15 sampai 0,2 cm.
  • Untuk tempat pakan dan tempat air minum, sebaiknya kebersihannya selalu dijaga dan tidak tercemar bahan kimia sebelum digunakan.
  • Letak posisi tempat makan atau tempat minum sebisa mungkin mudah dilihat oleh murai batu dan saling berdekatan.
  •  Lebih baik lagi jika ditambah wadah untuk tempat mandi burung murai batu

3).Cara Perawatan dan Pemberian Pakan

Burung jenis ini juga membutuhkan perawatan setiap harinya mulai dari, angin-anginkan kurang lebih 30 menit sebelum dimandikan. Setelah dimandikan, burung dijemur selama 1 atau 2 jam.
Secara rutin gantilah air dan berilah makan dengan voer sebagai makanan utama dan, anda juga bisa memberikannya kroto, jangkrik, telur tawon, belalang hijau dan ulat daun pisang sebagai makanan tambahan atau makanan ekstra (extra food) yang memiliki banyak gizi. Makanan seperti kroto, jangkrik dan lain-lain hanya sebagai makanan ekstra sehingga tidak diperbolehkan terlalu banyak.
a.Pemberian Pakan Alami Murai Batu
Murai batu termasuk jenis burung karnivora atau pemakan daging. Di habitat aslinya, pakan burung murai batu adalah jenis-jenis serangga seperti semut rangrang dan ulat.
Kroto Pakan yang Disukai Murai Batu
Meski sedikit mahal di pasaran, koroto tetap menjadi pilihan yang terbaik untuk pakan burung. Disamping gizinya yang sangat tinggi, telur semut rangrang ini memang menjadi makanan favorite bagi penggemar burung berkicau khususnya untuk burung murai batu.
Voer Khusus Burung
Voer khusus burung biasa di pakai sebagai pakan untuk burung kicau. Ada banyak macam jenis dan merek voer burung yang ada di pasaran ini. Penggunaan voer sebagai pakan burung memang jauh lebih praktis dan harganya juga murah.

4).Cara Perkembangbiakan Murai Batu Secara Poligami

Perkembangbiakan murai batu secara berpoligami bertujuan untuk menghemat indukan jantan. Yang lebih hebatnya lagi, dalam satu kandang dapat diisi 1 ekor pejantan dan 7 ekor betina.
a.Beberapa pertimbangan dalam menerapkan perkembangbiakan secara poligami :
  • Dapat menghemat indukan jantan, khususnya untuk indukan jantan yang benar-benar berkualitas.
  • Dapat meningkatkan kuantitas produksi atau anakan murai batu.
  • Dapat menghemat biaya kandang yang digunakan.
  • Memudahkan perawatan dan pengontrolan.
b.Persyaratan Sebelum Melakukan Perkembangbiakan Secara Poligami :
  • Memasukkan calon induk betina kedalam kandang. Betina yang dimasukkan harus berumur kurang lebih 1 tahun atau sudah siap dikawinkan.
  • Kemudian masukan 2 ekor betina dan biarkan selama 2 minggu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
  • Setelah itu masukan murai batu jantan bersama kandangnya ke dalam kandang betina. Ini bertujuan mencegah penyerangan murai batu jantan terhadap 2 ekor betina tersebut. Jadi harus beradaptasi dulu selama kurang lebih 1 minggu.
  • Tunggu sampai burung betina birahi. Biasanya burung betina akan bersiul-siul dan mendekati sangkar jantan. Ketika burung jantan dan betina sudah saling berdekatan, maka ini lah saat yang tepat untuk melepas murai batu jantan dari sangkarnya.
5).Cara Perawatan Anak Burung
  • Anak burung murai batu yang berusia 7 Hingga 14 Hari bisa diberi makan dengan campuran voer dan kroto yang diencerkan.
  • Pemberian makan bisa dilakukan 1 jam sekali. Setelah berusia 15 hari, biasanya mereka sudah mulai bisa makan kroto sendiri.
  • Menggunakan pelet lele sebagai makanan untuk murai batu. Dan makanan tersebut ternyata tidak bermasalah, tidak membuat bulu murai menjadi rontok alias ‘aman’.

6.)Cara Memandikan Murai Batu
Murai batu juga harus sering dimandikan agar kesehatan dan kebugaran tubuh murai batu dapat terjaga. Selain itu, memandikan murai batu juga mempercepat proses pergantian bulu-bulunya dan akan merangsang tumbuhnya bulu-bulu baru.
a.Beberapa Cara Memandikan Murai Batu :
  • Memasukan tempat mandi ke dalam sangkarnya atau dengan cara memindahkan burung ke sangkar lain yang berukuran lebih besar dan didalamnya sudah disediakan semacam bak mandi.
  • Ukuran bak mandi yang ideal untuk murai batu adalah panjang 17 cm, lebar 10 cm, dan kedalaman 6 cm.
  • Menyemprotkan air dengan memakai sprayer yang semprotannya bisa diatur. Cara penyemprotan tidak boleh langsung mengenai tubuh burung karena bisa merusak bulu murai batu. Jadi sebaiknya menyemprotkan air ke atas bagian sangkar, sehingga air sedikit demi sedikit membasahi tubuh murai batu.

7).Cara Menjemur Murai Batu

Waktu untuk menjemur murai batu adalah antara pukul 07.00 sampai 10.00 pagi ketika sinar matahari belum begitu panas dan menyengat. Untuk durasi penjemuran biasanya antara 20 menit – 60 menit.Namun bisa juga lebih lama daripada itu. Sebenernya tergantung pada kondisi cuaca, kondisi burung, dan tujuan yang ingin dicapai. Penjemuran juga tidak boleh terlalu lama dalam suhu yang terlalu panas.Karena penjemuran yang terlalu panas dan terlalu lama dapat mengakibatkan burung murai batu mati.
Waktu yang paling ideal untuk memandikan burung adalah di pagi hari antara pukul 07.00 – 10.00. Karena pada waktu ini sangat baik untuk kesehatan burung. Burung murai batu juga dapat mengerikan tubuhnya dengan sempurna karena sinar matahari.

8).Perhitungan Modal dan Keuntungan Ternak Murai Batu

a.Modal Usaha
  • Pembuatan Kandang dari bahan batako ukuran 5 x 2 x 2 m Rp 15.000.000
  • 2 Murai Nias Ekor Hitam @Rp 1.250.000 = Rp 2.500.000
  • 2 Murai Betina Medan @Rp 1.500.000 = Rp 3.000.000
  • Sepasang Murai Medan Rp 17.000.000
  • Sepasang Murai Lampung Rp 15.000.000
  • Pembuatan Inkubator Rp 3.000.000
  • Total : Rp 55.000.000
b.Biaya Operasional Setiap 4 Bulan
  • Penyusutan kandang 120 hari : 15.000.000 x 4/120 = Rp 500.000
  • Penyusutan Inkubator 60 hari : 3.000.000 x 4/60 = Rp 200.000
  • Pakan voer 12 bungkus @Rp 20.000 = Rp 240.000
  • Jangkrik 3 karung @Rp 50.000 = Rp 150.000
  • Kroto 3 kg @Rp 100.000 = Rp 300.000
  • Bayar perawat Rp 450.000
  • Total : Rp 1.750.000
c.Pemasukan Penjualan Selama 4 Bulan
  • 2 Pasang Murai Batu Medan Rp 10.000.000
  • 2 Pasang Murai Batu Lampung Rp 3.000.000
  • 2 Pasang Murai Batu Nias Medan Rp 5.000.000
  • 20 Trotolan Anakan Usia 3 Bulan @Rp 1.000.000 = Rp 20.000.000
d.Laba 4 Bulan
  • Biaya Penjualan sampai Biaya Operasional
Rp 30.000.000 – Rp 1.750.000 = Rp 28.070.000
Demikianlah cara beternak burung murai batu bagi pemula,agar anda lebih paham dan dapat melihat rincian berapa modal yang harus anda butuhkan sekaligus hasil panen,untuk beternak burung murai batu anda harus telaten dan ulet.Semoga artikel ini menjadi pedoman anda yang ingin beternak burung murai batu atau murai medan.Selamat untuk mencoba,semoga sukses dalam beternak burung murai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Cara Mudah Ternak Lovebird dan Cepat Bertelur Untuk Pemula

Cara Mudah Ternak Kacer Sekaligus Menjinakan Kacer

Cara Merawat Ayam Bangkok Sang JAWARA