Budidaya Belut di Kolam dan Drum Yang Baik Dan Benar Untuk Pemula




Budidaya Belut di Kolam dan Drum Yang Baik Dan Benar Untuk Pemula
Anda pasti sudah tau dengan hewan licin panjang yang satu ini? Belut merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang cukup tinggi penggemarnya. Belut sangat baik dikonsumsi karena memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.
Beternak atau budidaya dikolam terpal atau didrum, saat ini mulai digemari seiring dengan banyaknya permintaan akan belut dan ketersediaan belut dipasar dari hasil penangkapan secara alami semakin sedikit.Beternak belut sebenarnya tidak begitu susah karena belut dapat dibudidayakan baik itu dalam kolam ataupun drum.
Cara beternak belut dalam kolam adalah dengan cara membuat kolam sedangkan jika beternak dalam drum maka wadah untuk pemeliharaan yang digunakan adalah drum itulah perbedaan keduanya tapi dalam tehnis budidayanya sama saja. Perlu diingat bahwa belut akan cepat besar jika medianya cocok sehingga dalam budidaya belut dalam kolam dan drum media harus menjadi perhatian yang utama.
Sebelum kita membahas seputar ternak belut, ada baiknya kalau kita juga mengatahui kandungan nutrisi yang ada pada belutDibawah ini daftar kandungan nutrisi yang terdapat dalam belut:
  • Zat Gizi Belut
  • Kalori (cal)           303
  • Protein (gr)         14
  • Lemak (gr)          27
  • Karbohidrat (g) 0
  • Fospor (mg)       200
  • Kalsium (mg)      20
  • Zat besi (mg)      20
  • Vitamin A (SI)    1600
  • Vitamin B (mg)  0,1
  • Vitamin C (mg)  2
  • Air (gr)  58
Ikan yang satu ini juga cukup enak untuk dikonsumsi, rasa dagingnya yang kenyal dan gurih membuat siapa saja yang menikmatinya pasti ketagihan. Tidak heran kalau permintaan akan ikan belut semakin meningkat tinggi. Hal ini bisa menjadi peluang usaha untuk,dapat juga dijadikan sebagai ladang usaha untuk meraup rupaih..
Media yang baik untuk beternak belut di kolam atau drum adalah dengan menggunakan lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur, bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.

Beternak Ikan Belut Yang Benar

Hal pertama yang harus kita persiapkan adalah sarana untuk budidaya belut. Ada banyak pilihan sarana ternak belut yang bisa kita gunakan. Semuanya tentu saja memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing.Berikut ini ada dua pilihan cara beternak belut dengan menggunakan drum dan terpal.

Beternak Ikan Belut Dengan Menggunakan Media Drum

Media tumbuh belut merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam budidaya belut. Dengan komposisi yang pas pada media tunbuh ini yang menentukan cepat atau lambat pertumbuhan belut diluar faktor pakan. Untuk kolam dari tong bekas menggunakan media berupa lumpur kering, kompos, jerami padi pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Berikut ini tips membuat media ternak belut untuk kolam drum bekas
a).Dasar drum diberi lapisan jerami dengan ketebalan 50 cm
Lalu siram jerami dengan mikroorganisma stater. Komposisi 1 liter per drum
b).Selanjutnya diberi lapisan kompos setinggi 5 cm, bisa juga menggunakan pupuk kandang atau tanah humus
c).Lapisan yang terakhir adalah lumpur kering yang sudah dicampur dengan pupuk TSP 5kg. Lapisan yang terakhir ini setinggi 25 cm.
d).Tinggal masukan air besih kedalam drum setinggi 15 cm dan diamkan selama 2 minggu sebelum
dimasukan belut karena harus melalui proses fermentasi dahulu.

Beternak Ikan Belut Menggunakan Media Terpal

Sarana ternak belut yang pertama adalah dengan menggunakan kolam terpal. Untuk ukuran terpal yang kita gunakan disesuaikan dengan jumlah belut yang akan kita budidayakan. Untuk ukuran idealnya adalah 50-100 ekor/m perseginya.
Perlu sama-sama kita ketahui, belut biasanya mengeluarkan semacam lendir yang merupakan metabolisme alamiahnya untuk bertahan hidup. Jika lendir ini menumpuk dan dalam jumlah yang banyak tentu akan merusak kualitas air.
Maka dari itu, kita sebaiknya mengganti air jika kualitas air sudah rusak. Kita bisa melakukan sipon atau membuang air bagian bawah dengan pompa penyedot kemudian mengisi dengan air baru.
Nah, ini tips dari saya berdasarkan pengalaman pribadi, karena terlalu repot rasanya kalau harus membuang air dengan menggunakan pompa air, anda bisa membuat saluran pembuangan di bagian tengah. Kalau dalam budidaya istilah ini dikenal dengan sistem center drain.
Kolam kita buat mengerucut ke tengah, jadi bagian tengah kolam lebih dalam ketimbang bagian pinggir kolam. Untuk cara membuatnya sangat mudah. Intinya, air akan terbuang begitu pipa pembuangan kita cabut tanpa menggunakan pompa.
Dengan sistem center drain pengontrolan air jadi sangat mudah sekali. Setelah air kita buang secukupnya kemudian kita tambahkan air baru.

Pemilihan Bibit Belut Yang Sehat Berkwalitas

Setelah kita memiliki tempat yang sesuai dengan jumlah belut yang akan kita budidayakan, langkah selanjutnya adalah memilih benih belut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita memilih anakan yang akan kita besarkan. Berikut ini kriteria anakan belut yang bagus untuk diternak:
a. Pilih Bibit Belut yang Bebas Luka
Pertama memilih benih belut adalah usahakan agar bibit bebas dari luka baik itu akibat gesekan dengan benda kasar ataupun karena penyakit, karena bisa menular ke yang lainnya.
b. Tidak Lemas saat Dipegang
Pastikan bibit belut yang akan diternak tidak lembek, usahakan belut memiliki tubuh yang keras,kuat,tidak terserang penyakit.
c. Pilih Belut yang Lincah
Belut memiliki sifat dasar agresif dan jarang diam bahkan saat kita pegang biasanya akan berusaha untuk melepaskan diri. Bila ada belut yang lemas sebaiknya di ambil pisahkan dari yang lainnya. Belut yang baik akan memiliki ciri tenang tapi lincah, belut akan mengambil oksigen keatas dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.
d. Usahakan Ukuran Benih Seragam
Hal ini cukup penting, karena dengan warna yang seragam biasanya tidak ada dominasi dalam makan nantinya. Bila ada belut yang berukuran lebih besar biasanya akan lebih dominan. Yang besar semakin besar. Sebaiknya lakukan penyotiran belut, paling tidak 3 minggu sekali agar ukuran tetap seragam.

Jumlah Tebar Belut Yang Benar Dan Ideal

Belut membutuhkan space yang cukup untuk tumbuh optimal. Bila space atau ruang yang dimiliki kecil biasanya tumbuh belut tidak akan maksimal, bisa lambat pertumbuhan dan air cepat kotor. Untuk kepadatan optimal bibit belut sebaiknya  ukuran panjang 10-12 cm berkisar 50-100 ekor/m2.
Sedikit tips tebar belut, waktu yang tepat untuk menebarkan benih yaitu pada pagi atau sore hari agar terhindar dari stres. Untuk bibit hasil tangkapan alam sebaiknya dikarantina terlebih dahulu selama 1-2 hari. Proses karantina dilakukan dengan meletakkan bibit dalam air bersih yang mengalir. Berikan pakan berupa kocokan telur selama dalam proses karantina.Berilah sirkulasi air dengan baik. Jangan terlalu deras (air seperti genangan sawah) yang penting adanya sirkulasi air. Pastikan dengan benar ukuran kedalaman air, hal ini berpengaruh pada postur tubuh belut. Air yang terlalu dalam akan membuat belut banyak bergerak untuk mengambil oksigen dari permukaan, sehingga belut akan lebih kurus.

Pemberian Pakan Yang Benar Selama Ternak Belut

Jika bibit sudah kita tebarkan, kini saatnya kita merawat dan membesarkan benih belut tersebut. Untuk persentase pakan, sebaiknya berikan 5-20% dari bobot tubuh /hari. Seiring berjalannya waktu biasanya kita akan terbiasa dan bisa menggunakan feeling saat belut sudah kenyang atau masih lapar.Usahakan agar pakan selalu tercukupi agar belut tidak kanibal. Pemberian pakan bisa pada sore hari karena belut biasa mencari mangsa di sore dan malam hari. Untuk pakan bisa diberi cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, berudu (kecebong), lambung katak, ulat hongkong, dan masih banyak yang lainnya.

Masa Proses Pemanenan Belut

Setelah menginjak bulan ke 3 sampai 4 bulan dimulai dari proses budidaya, maka belut biasanya sudah siap untuk dipanen.Dengan bobot rata-rata sekitar 3-5 ekor perkilonya, dengan harga jual 32.000 perkg. Untuk ukuran panen tergantung permintaan pasar.Untuk keuntungan sendiri bisa kita kalkulasikan dengan seluruh biaya operasional dan modal awal untuk membeli benih,seperti  pakan serta peralatan pendukung dan sarana budidaya.
Harga bibit sendiri untuk belut yang panjangnya 6-11cm dipasaran biasanya dijual sekitar Rp.55.000/ kg (bibit sebanyak 75-110 ekor/kg). Nah jadi kita sudah bisa menghitung berapa kira-kira keuntungan yang bisa kita peroleh.
Demikian cara berternak belut yang benar yang dapat keuntungan besar,semoga dapat memberi tambahan bagaimana beternak belut yang baik dan benar.Selamat untuk mencoba .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Cara Mudah Ternak Lovebird dan Cepat Bertelur Untuk Pemula

Cara Mudah Ternak Kacer Sekaligus Menjinakan Kacer

Cara Merawat Ayam Bangkok Sang JAWARA